Senin, 09 April 2012

Wisata Air Terjun Desa Resun


Desa Resun sebuah desa yang terletak di utara Pulau Lingga yang berjarak tidak jauh dari Kota Daik dengan jarak tempuh lebih kurang 30 (tigapuluh) menit. Di Desa ini kami mengunjungi keindahan alam yang dimiliki Kabupaten lingga yaitu Air terjun Resun. Suara gemuruh air memecah keheningan hutan yang di tumbuhi pepohonan yang rindang. Kebeningnan airnya menggoda Anda untuk segera turun dan menikmati kesegaran air yang berasal dari gunung Resun.

Keindahan Air Terjun Desa Resun
Keindahan alam yang alami sangat terasa di kawasan ini hanya ada beberapa gubuk atau pondok dan sebuah bangunan toilet yang sudah di bangun oleh Pemerintah Kabupaten Lingga. Air Terjun ini memiliki landasan terjun sekitar 45 derajat sehingga air tidak langsung terjun ke dasar tetapi mengalir di dinding landasan tersebut. Pohon-pohon tinggi masih tertanam dengan baik tidak di ganggu oleh manusia. Cahaya matahari menembus di sela-sela dedaunan memberikan cahaya yang indah.

Jalan menuju air terjun dapat di tempuh dengan kendaran roda 2 maupun roda 4. Perjalanan menuju air terjun dapat di tempuh dengan sekitar 15 menit dan dengan sungai kecil bebatuan yang mengalir di sisi kanan jalan tersebut.

Menurut pemandu wisata lokal bahwa air terjun resun ini sudah dikenal sejak lama dan sering di selenggarakan event tahun “mandi Syafar” yang menurut masyarakat setempat merupakan ritual yang mampu menjauhkan diri dari bencana dan keburukan. Beberapa dari peserta menyempatkan diri untuk berenang dan menikmati segarnya air asli pegunungan itu.

Air Terjun ini memiliki landasan terjun sekitar 45 derajat sehingga air tidak langsung terjun ke dasar tetapi mengalir di dinding landasan tersebut. Gemericik air dan suhu sekitarnya sangat menentramkan hati. Pohon-pohon tinggi masih tertanam dengan baik tidak terganggu oleh manusia.

Cahaya Matahari menembus di sela-sela dedaunan memberikan cahaya yang sangat indah. Jalan menuju Air Terjun akan diaspal pada tahun 2012 ini akan menjadikan wisata alam Air Terjun Resun mudah dicapai dengen berkendaraan roda 4. Perjalanan menuju lokasi ini saja sudah sangat indah dengan sungai kecil bebatuan yang mengalir di sisi kanan jalan tersebut.

Mandi Syafar adalah suatu kegiatan tradisi yang dilaksanakan sebagian masyarakat Melayu Kabupaten Lingga Provinsi Kepulauan Riau. Kegiatan tradisi yang bernuansa Islami ini dilaksanakan setiap tahun, tepatnya pada setiap hari Rabu minggu IV bulan Safar tahun Hijriah. Kegiatan ini telah dilaksnakan turun temurun yang berlangsung sejak Sultan Lingga Riau yang terakhir, Sultan Abdurrahman Muazamsyah yang memerintah daru tahun 1883 – 1911.

Maka mandi syafar sebenarnya adalah intropeksi diri baik jasmani maupun rohani yang didalamnya terkandung mengharapkan  keridhaan Allah SWT agar diselamatkan dari musibah dan malapetaka serta memohon keampunan-Nya atas segala kesalahan dan kekurangan yang pernah diperbuat agar tidak terjadi lagi dimasa-masa yang akan mendatang. Sedangkan makna sosialnya adalah tetap terjalinnya hubungan silahturahmi antar keluarga dan masyarakat yang ditandai dengan kekompakan dan kebersamaan baik ketika di rumah-rumah ibadah maupun di tempat-tempat pemandian atau di objek-objek wisata salah satunya di Air Terjun Resun di Kecamatan Lingga Utara. Disamping kegiatan mandi safar, juga dilakukan turnamen SAFAR CUP, yang mempertandingkan cabang bola kaki, bola volly putra dan putri yang diikuti tim-tim utusan dari kecamatan se-kabupaten Lingga.(Ian) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar