Kamis, 24 Mei 2012


KAKEK DAN NENEK BANTING TULANG DEMI 8 CUCU DAN 2 ANAK UNTUK KEBUTUHAN EKONOMI KELUARGA
Dengan umur terbilang tua Nenek Pardiem (62) dan kakek Tukimin(67),warga Tanjung Unggat (TU) Tanjungpinang yang berkerja di Kantor lurah Tanjung Unggat dengan gaji Rp500/bulan yang tidak cukup untuk kebutuhan ekonomi keluarga.
TANJUNGPINAG(18/4),METRO:-Sebelum Matahari terbit diupuk timur, Nenek Pardiem(62)dan Kakek Tukimin(67) segera bagun untuk mencari sesuap nasi  dan  memenuhi kebutuhan keluarganya.Nenek pardiem dan Kakek Tukimin biasanya mereka  bagun pada pukul 5:00 WIB.”Yang bekerja kakeknya dikantor lurah Nenek hanya membantu Kakek,seperti memasang bendera,ngepel,yapu,isi air bak dan buang sampah”kata Pardiem. Dengan gaji yang di terima Rp500 ribu itu tidak mencukupi kebutuhan keluarga.Karena harus membiayai 8 cucu yang masih sekolah dan 2 orang anak yang belum bekerja. Dengan kondisi rumah yang sempit dan seadanya  mereka tidur bersama ,Pardiem kalau sudah selesai membantu kakek dia langsung pulang ke rumahnya dengan berjalan kaki 200 Kilometer.Yang tak pernah merasa mengeluh demi memenuhi kebutuhan keluarga.

Kakek Tukimin (67) selaian kerja dikantor lurah selama 3 tahun, “kakek juga bekerja sebagai  pemulung sampah dirumah-rumah  warga sekitar Tanjung Unggat,Gunung Hijau,SmpN 10,dan Kampung Gurindam dengan uang yang ia terima itu Rp 10-15 ribu seikhlas-nya dari warga”kata Tukimin,dengan jari kaki yang buntung satu tidak merasa malu dan merasa putus asa demi kebutuhan ekonomi keluerganya.(Pajrin)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar