KAKEK DAN NENEK BANTING
TULANG DEMI 8 CUCU DAN 2 ANAK UNTUK KEBUTUHAN EKONOMI KELUARGA
Dengan umur terbilang tua Nenek
Pardiem (62) dan kakek Tukimin(67),warga Tanjung Unggat (TU) Tanjungpinang yang
berkerja di Kantor lurah Tanjung Unggat dengan gaji Rp500/bulan yang tidak
cukup untuk kebutuhan ekonomi keluarga.
TANJUNGPINAG(18/4),METRO:-Sebelum
Matahari terbit diupuk timur, Nenek Pardiem(62)dan Kakek Tukimin(67) segera
bagun untuk mencari sesuap nasi dan memenuhi kebutuhan keluarganya.Nenek pardiem
dan Kakek Tukimin biasanya mereka bagun
pada pukul 5:00 WIB.”Yang bekerja kakeknya dikantor lurah Nenek hanya membantu
Kakek,seperti memasang bendera,ngepel,yapu,isi air bak dan buang sampah”kata
Pardiem. Dengan gaji yang di terima Rp500 ribu itu tidak mencukupi kebutuhan
keluarga.Karena harus membiayai 8 cucu yang masih sekolah dan 2 orang anak yang
belum bekerja. Dengan kondisi rumah yang sempit dan seadanya mereka tidur bersama ,Pardiem kalau sudah
selesai membantu kakek dia langsung pulang ke rumahnya dengan berjalan kaki 200
Kilometer.Yang tak pernah merasa mengeluh demi memenuhi kebutuhan keluarga.
Kakek
Tukimin (67) selaian kerja dikantor lurah selama 3 tahun, “kakek juga bekerja
sebagai pemulung sampah dirumah-rumah warga sekitar Tanjung Unggat,Gunung Hijau,SmpN
10,dan Kampung Gurindam dengan uang yang ia terima itu Rp 10-15 ribu
seikhlas-nya dari warga”kata Tukimin,dengan jari kaki yang buntung satu tidak
merasa malu dan merasa putus asa demi kebutuhan ekonomi keluerganya.(Pajrin)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar