Kamis, 22 Maret 2012

Budidaya Ikan Kerapu Sunu Yang Menjanjikan


Keramba Budidaya Ikan Kerapu Sunu
Pulau Tekoli (MN): Potensi perairan yang ada di Kepri, utamanya budidaya ikan sangat banyak dikembang secara maksimal oleh nelayan setempat. Budidaya ikan kerapu diperairan Pulau Tekoli, Desa Pulau Batang, Kec.Senayang, Kab.Lingga,  Kepri,  cukup menjanjikan.

Salah satu pemanfaatan laut pantai yang menjanjikan prospek bagus adalah budidaya ikan kerapu. Karena permintaan dari dalam dan luar negeri, seperti Singapura cukup tinggi.

“harganya cukup tinggi. Untuk jenis Ikan Kerapu Sunu antara 500 gram-1000 gram harga pasarannya Rp.230 ribu dan lebih dari 1200 gram, dihitung per-ekor kisaran Rp.210 ribu per-kilo gramnya,”Abdul Wahab saat diwawancarai melewati telepon seluler, usaha sendiri, Kamis (22/3).

Usaha yang Ia kembangkan semenjak Tahun 2008 hingga sekarang. Abdul Wahab mengatakan, melalui usahanya sendiri, nelayan bukan hanya pintar mencari ikan ke laut. Tapi, juga pintar budidaya ikan untuk meningkatkan kesejahteraan keluarganya,”ungkapnya.

Ikan Kerapu Sunu Merah
Ia menceritakan penangkapan ikan karang mulai dilakukan nelayan pada awal tahun 1990-an seperti Ikan Sunu, Ikan Kerapu lainnya yang lokasinya tersebar di kawasan Pulau Tekoli. Penangkapan ikan karang hidup semakin meningkat, karena mempunyai nilai ekonomi tinggi dan tingginya permintaan, yang ditandai oleh datangnya kapal-kapal Singapura secara reguler untuk membeli dan mengangkut ikan karang hidup tersebut ke Singapura. Meningkatnya permintaan karang hidup dan meningkatnya harga ikan menyebabkan semakin banyaknya nelayan mencari ikan karang hidup di sekitar terumbu karang di kawasan Pulau Tekoli.

Modal awal yang dikeluarkan sekitar 10 juta, dari jaring (atom), kayu-kayu, tali, sampai kepembibitan. Per-kilo bibit sekitar Rp.120 ribu berkisaran 5 atau 6 ekor. Perolehan pembibitan berasal dari lokal yang dibeli dari nelayan-nelayan sekitar yang tidak memiliki usaha keramba.

“Alhamdulillah hasil yang dipanen cukup baik, mencapai 100-200 kilo gram per-tahun,”ujar Abdulah Wahab.

Hambatan dan kesulitan yang dihadapi, resiko mati saat pertama kali dimasukkan kedalam keramba untuk beradaptasi, dilingkungan yang baru sekitar 1 atau 2 bulan. Kadang juga ada kalau jaring yang robek ikan bisa keluar apabila tidak diperiksa secara rutin. Untuk periharaan Kerapu Ikan Sunu menggunakan anak-anak ikan dari hasil tangkapan yang didapat. Ikan Kerapu Sunu ini diberikan makan 1 hari tergantung dari pasang air laut.

Penangkapan ikan yang dimiliki nelayan yaitu menggunakan perahu/kapal dan alat tangkap. Alat tangkap, nelayan dikawasan Pulau Tekoli masih menggunakan teknologi penangkapan ikan yang masih sederhana. Armada tangkap yang digunakan nelayan terdiri dari perahu motor (pompong) dengan kapasitas motor yang masih terbatas dan perahu tanpa motor (sampan) sedangkan alat tangkap masih sederhana berupa pancing, bubu, kelong dan bagan.

Keramba merupakan tempat yang digunakan untuk membesarkan ikan, terutama ikan yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Keramba ikan ini, berupa petakan dengan ukuran tertentu misalnya: 3x4 meter ( kecil), terbuat dari jaring (atom) yang dilengkapi dengan tali pengikat, kayu tiang pancang dan batu-batu untuk menimpa kaki jarring bagian bawah agar tidak terangkat ke atas.(Herizan).   

2 komentar:

  1. luar biasa sebentar lagi saya akan terjun d usaha ini bismillah...

    BalasHapus
  2. Kami ingin beli ikan kerapu sunu, tikus, harimau, hijau & kertang & macam
    BBM PIN : 58C6C00B
    WA +6598519059

    BalasHapus